My First FF...
Main Cast : Lee Donghae & Henry Lau
Other Cast : SUPER JUNIOR members
FRIEND TO ETERNITY
" Kya....Donghae Ah....... Ini sudah jam berapa apa kau tidak sekolah?".
" Eomma......aku malas, bilang saja sama songsaengnim kalau aku sakit....".
Terdengar langkah kaki semakin mendekati kamar donghae.
Lalu dijewernya anak bungsu nya itu kuat – kuat." Ah......Sakit eomma.....".
" Sekarang cepat bangun dan bersiap untuk berangkat ke sekolah !".Tanpa membantah donghae pun menyerah.
Di Sekolah.
Dengan langkah yang dipaksakan Donghae pun berangkat ke sekolah. Hah, benar saja hari ini membosankan seperti yang biasa dirasakan Donghae. Tanpa mendengarkan songsaengnim dengan benar Donghae malah asyik melihat keluar jendela. Lalu dia lihat ada seorang anak yang sedang berdiridi atas atap sekolah dengan merentangkan kedua tangannya. Dengan terkejut Donghae berdiri tiba – tiba.
" Donghae apa yangkau lakukan!!!". Panggil Kangin Songsaengnim.
" Annio, Kangin Songsaengnim ".Lalu Donghae melihat ke arah atap sekolah sekali lagi namun ia tidak melihat anak itu lagi.
" Donghae........Kya Lee Donghae!". Donghae pun terkejut oleh panggilan Hyukjae sahabat karibnya yang biasa ia panggil Eunhyuk." Kau kenapa?Dari tadi kupanggil sama sekali tidak menjawab". Dengan malas donghae menjawab
" Annio. Aku hanya sedang malas saja hari ini".Dengan penasaran Eunhyuk melihat sahabatnya itu dengan serius.
"Oh iya, jangan lupa nanti ada pelajaran tambahan dari Shindong Songsaengnim sepulang sekolah".
" Aish, kenapa ada pelajaran tambahan lagi. Eunhyuk, kau mau menolong ku? " Bujuk Donghae kepada Eunhyuk.
" Memangnya kau mau apa? " tanya Eunhyuk.
" Annio,aku hanya malas saja ".
" Baiklah Lee Donghae ku bantu kau kali ini tapi jangan lupa imbalannya kau berikan aku foto Yoona noona. Kau setuju?".
" Ternyata kau benar – benar menyukai noona ku ya?Kalau bukan karena kau menolongku aku tidak akan mau membantumu PDKT dengan noona ku. Lagipula aku tidak setuju kalau nanti aku harus memanggilmu hyung". Dengan pasrah Donghae akhirnya mengiyakan permintaan Eunhyuk.Mungkin dikarenakan kami sekolah di sekolah khusus pria jadi Eunhyuk tertarik pada noona ku yang jelas – jelas lebih tua darinya karena hanya noona ku saja wanita yang ia kenal dekat.
Rasa penasaran Donghae semakin memuncak akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke atap sekolah daripada mengikuti pelajaran tambahan Shindong songsaengnim. Dilihatnya sekeliling atap tapi tak ada satu pun orang di atap.
Keesokan harinya.
Pagi yang seperti biasa mebosankan bagi Donghae, dengan malas ia melihat kearah luar jendela dan sudah pasti yg ia lihat adalah atap sekolah.Tiba – tiba Kangin songsaengnim datang dan membawa seseorang dibelakangnya.
" Nah hari ini kita kedatangan murid baru dikelas kita dan ia berasal dari Kanada. Silahkan perkenalkan dirimu"
" Annyeonghaseo, jeoneun Henry Lau imnida. Mannaseo bangapsseumnida" kata murid baru itu.
Donghae sama sekali tidak memperhatikan murid baru itu.
" Kau duduk di sebelah Lee Donghae".
Merasa namanya disebutkan Donghae pun menoleh. Betapa terkejutnya Donghae murid baru tersebut adalah anak yang ia lihat diatap sekolah. Dengan wajah yang masih terkejut Henry berjalan ke arah Donghae. Henry pun duduk di bangku sebelah Donghae.
" Jeoneun Henry imnida " sambil menyodorkan tangannya.
" Donghae imnida " jawab Donghae sembari menyambut tangan Henry.
Entah kenapa perasaanku berkecamuk dan rasa deg – degan ini sepertinya tidak mau hilang,
apa yang terjadi padaku?
Batin Donghae bergejolak tiap kali ia sengaja atau tidak sengaja melihat Henry.
***
" Donghae Ah, kau tidak ikut acara nanti?". Tanya Yesung. " Kemana? "Jawab donghae singkat.
" Kita kan mau ketemuan sama cewek –cewek, apa kau lupa Donghae? " Balas Ryeowook yang biasa dipanggil Wookie oleh teman – temannya.
" Sepertinya aku tidak bisa Wookie lebih baik kau ajak Ki Bum kurasa ia lebih disukai atau Siwon ketua kelas kita? Karena aku ada urusan makanya aku tidak bisa ".
Sembari membereskan barang – barang nya Donghae meninggalkan teman –temannya dan keluar dari kelas.Yang Donghae tuju adalah atap sekolah, sepertinya tempat itu cocok untuk menyendiri dan melamun.Karena kalau dirumah Eomma pasti menyuruhnya macam – macam dan noona nya juga pasti tidak mau kalah untuk memerintahnya.
Donghae berbaring di bangku yang ada di atap sekolah, tiba – tiba terdengar suara biola dari arah lain.Dicarinya asal suara yang membuat nya penasaran itu.
Ada orang selain aku disini apa jangan –jangan?
Benar saja itu murid baru yang dulu pernah berdiri di atap sekolah, Henry.Tanpa bersuara Donghae mendekati Henry dan dengan seksama mendengarkan permainan biola Henry.Mungkin karena merasa diperhatikan Henry menghentikan permainan biola nya.
Karena merasa telah mengganggu Henry maka Donghae meminta maaf
" Mianhe".
" Tak apa – apa kok aku juga tidak merasa terganggu ".
Mulut Donghae terasa gatal untuk bertanya akhirnya
" Waktu itu kau sedang melakukan apa di sini?".
Henry hanya tersenyum mendengar pertanyaan Donghae namun setelah itu ia hanya menjawab
" Aku merasa mungkin menyenangkan kalau aku terjun dari atas gedung ini dan ketikaroh ku melayang aku tidak akan merasakan apa – apa lagi ".
PLAK...Donghae menampar pipi Henry tiba – tiba.
Dan Henry hanya tersenyum akan reaksi Donghae atas perkataannya.
Tanpa mengucap sepatah katapun Donghae meninggalkan Henry yang masih berdiri dengan wajah yang tersenyum dan pipi yang merah karena tamparan Donghae.
Dirumah Donghae.
" Donghae Ah. Ayo makan malam " panggil eomma Donghae. Tapi tak sepatah kata pun yang keluar dari mulut Donghae.
" Sudahlah eomma mungkin dongsaeng ku itu sedang ada masalah biarkan saja dia menyendiri dulu".
" Baiklah kalau itu maunya ".
Donghae POV
Kenapa aku bisa begitu emosi menanggapi perkataan Henry padahal selama ini aku orang yang tidak mau ikut campur urusan orang lain apalagi Henry yang baru kukenal satu minggu. Aku yang begitu cuek kenapa bisa terpancing emosi olehnya? Hah, aku harus menahan diri untuk tidak ikut campur yang bukan urusan ku.
End Donghae POV
Disekolah.
" Hem, mianhe Donghae ". ucap Henry kepada Donghae seraya menundukkan kepalanya." Aku yang harusnya minta maaf aku terlalu terbawa emosi kemarin dan aku tidak akan melakukan itu lagi apalagi mencampuri urusan yang bukan urusan ku " jawab Donghae dengan nada yang datar." Gamsahamnida Donghae ".
Entah kenapa senyum Henry saat mengucapkan terima kasih sepertinya manis sekali di mata Donghae.
Donghae POV
Aish, kenapa lagi aku? Kenapa ? Ada apa sama diriku kenapa diriku jadi deg – degan saat melihat senyumnya.Argh! Aku ini laki – laki normal walau aku belum punya pacar tapi...
End Donghae POV
Bel pulang berbunyi.
" Hyuk, kau mau menemaniku pergi ke perpustakaan tidak?".
" Mianhe, Donghae akuada janji sama teman – teman klub dance, aku mau latihan. Apa kaumau ikut latihan dance? Sudah setahun kau tidak dance lagi ".
"Annio, Gomawo Hyuk. Aku tidak tertarik dengan dance lagi".
" Apa kau masih teringat tentang kejadian waktu itu? Tenang saja Park JungSoo Hyung sudah tidak ada jadi kau tidak usah khawatir ".
" Aku tidak dance lagi bukan karena perselisihanku dengan Jung Soo Hyung tapi sekarang aku sudah tidak punya semangat untuk dance. Mianhe Hyuk" .
" Tidak apa – apa kalau kau sudah siap kau bisa kapan saja bergabung dengan kami " . Donghae hanya menjawab dengan senyuman.
Donghae POV
Perpustakaan.
Dance ya, dulu setiap aku mendengar musik pasti tubuh ku bergerak mengikuti irama. Tapi sekarang semangat itu sudah tak ada lagi.
End Donghae POV
Karena pikirannya yang melayang di perpustakaan Donghae hanya berkeliling tanpa satupun buku yang diambil untuk dibaca. Tiba – tiba seseorang mengagetkan Donghae.
" Hai, kau sedang mencari buku apa? Dari tadi kau hanya berkeliling perpustakaan seperti orang tersesat saja " .
" Henry kau mengagetkanku saja. Aku hanya sedang mencari buku yangenak untuk dipakai tidur siang " . Dengan wajah yang bingung Henry lalu tersenyum. Donghae hanya berbalik dan pura – pura mencaribuku.
Atap sekolah.
" Kenapa kau mengikutiku ?" .
"Memangnya aku mengikutimu Donghae ?" . Setengah kesal Donghae meletakkan buku yang ia pinjam di perpustakaan di bangku panjang dan menidurinya. Lalu menutup wajahnya dengan topi nya.Sedangkan Henry mengeluarkan sesuatu dan yang pasti benda itu adalah biola yang biasa ia mainkan.Dengan lembut Henry memainkan biola nya, membuat Donghae makin terlelap dalam tidurnya.
Tidak disangka hari itu Donghae tidur lebih lama dari biasanya. Saat tersadar hari sudah sore dan tahu – tahu sudah ada yang menyelimuti badan Donghae.
Dan ia yakin itu baju seragam Henry, disaku nya ada kertas bertuliskan
Jangan sampai masuk angin Tukang Tidur. Senyum mengembang di wajahDonghae.
Atap sekolah.
" Hai " . Sapa Donghae kepada Henry
" Donghae aku sudah bawa buku tebal untuk mu " .
"Gomawo Henry ".Saat – saat seperti ini sudah menjadi rutinitas mereka sepulang sekolah. Donghae yang tidur diiringi Henry yang bermain biola. Kadang mereka mengobrol atau bahkan hanya melamun menatap langit. Bagi Donghae, Henry itu berbeda dengan teman –temannya yang lain seperti halnya Eunhyuk. Pada Henry, Donghae merasa nyaman.
" Donghae apa kau bisa menari? " .
" Mwo? Aku tidak semangat untuk menari " .
" Kalau menari untukku apa kau mau?" .
" Kya, apa kau gadis yang sangat cantik sampai – sampai berani memintaku menari? " . Seperti biasa kalau Donghae mengejek Henry, Henry akan mengeluarkan jurus maut nya yaitu tampang memelasnya yang membuat Donghae berkali – kali menuruti keinginan Henry.
" Ne, aku akan menari tapi apa kau bisa mengiringiku dengan biola mu? Apa kau bisa? " Donghae menantang Henry.
" Arasseo, aku akan mengiringimu " .
Seperti MV Super Junior, Donghae menari diiringi biola Henry. Tak terasa hari pun berlalu semakin sore.
" Khaja, sudah sore ayo pulang " . Henry hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman sambil berjalan bersama Donghae.
Di Sekolah.
" Eunhyuk, apa kau melihat Henry?" .
" Annio, kenapa memangnya? Mungkin dia telat "
Lalu bel masuk berbunyi.
Kangin Songsaengnim masuk ke kelas,
"Hari ini Henry tidak masuk karena sakit untuk itu aku akan mengutus Ketua kelas Siwon untuk menjenguk Henry " . Tiba – tiba
"Mianhe, Kangin songsaengnim biar aku saja yang menjenguknya karenaaku teman sebangkunya " . Eunhyuk kaget melihat ekspresi Donghae yang tidak biasa karena biasanya Donghae termasuk anak yang cuek yang tidak terlalu bersemangat tentang urusan orang lain." Donghae,kau benar - benar mau menjenguknya? " .
" Ne benar sekarang aku berangkat ya, annyeong ".
Di rumah Henry.
Wah, rumah Henry sangat besar seperti rumah yang ada di drama – drama TV.
"Ah, kau ini temannya Henry ? Wah benar – benar kejutan yang menyenangkan mengetahui Henry mempunyai teman dekat " .
Donghae hanya tersenyum mendengar perkataan eomma Henry. Tidak beberapa lama eommanya datang dan menyuruhku naik kelantai dua di kamarnya Henry.
Disana Henry mencoba beranjak dari tempat tidurnya tapi Donghae mencegah Henry.
" Sudah kau berbaring saja jangan kau paksakan " .
" Aku tidak apa – apa kok Donghae ".
" Sudahlah kau istirahat saja" .
" Sudah kubilang aku tidak apa – apa jangan kau anggap aku orang lumpuh yang tidak bisa apa – apa aku masih sanggup untuk menjaga diri ku sendiri " Teriak Henry kepada Donghae.PLAK...Untuk kedua kalinya Donghae menampar Henry. Henry pun terdiam entah karena tamparan Donghae atau kaget karena reaksi Donghae. Namun akhirnya Donghae memeluk Henry lalu ia berkata
" Tidak apa – apa, menangis saja luapkan semua aku akan ada disini ".
Sesaat itu juga tangisan Henry meluap entah sudah sejak kapan Henry menahan semua rasa sesak itu sehingga saat Donghae memeluknya ia sudah tidak sanggup menahan semua emosinya.
Mungkin karena lelah setelah menangis maka Henry pun terlelap.
Dengan lembut Donghae menyelimuti sahabatnya itu.
Di lantai bawah eomma Henry menunggu Donghae.
" Donghae, aku senang akhirnya Henry mempunyai teman sepertimu karena sejak 3 tahun lalu Henry hanya seorang diri tak ada yang mau berteman dengannya "Lalu eomma Henry pun menceritakan tentang penyakit Henry yaitu kanker sumsum tulang belakang yang sudah dideritanya selama ini. Alternatif nya hanya dengan operasi tapi Henry tidak mau karena takut kecewa akan hasilnya. Sejak saat itu iajadi penyendiri ditambah lagi 3 th lalu keluarganya pindah ke Kanada dikarenakan Appa Henry ditugaskan disana. Karena lingkungannya yang baru jadi Henry tidak bisa beradaptasi dan dikucilkan oleh teman –teman baru nya, membuat Henry semakin menjadi introvert.
Diperjalanan pulang yang ada dipikiran Donghae hanya Henry.
Sudah berhari - hari semenjak Henry tidak masuk ke sekolah. Membuat Donghae semakin khawatir.
Atap sekolah.
Dua minggu kemudian.
Donghae seperti biasa berbaring di bangku panjang diatap sekolah.
" Hai " . Donghae pun mencari asal suara itu dan benar saja itu suara yang ia kenal
" Henry Ah ".
" Apa kau merindukan aku ?" .
" Kurasa aku hanya merindukan biola mu saja karena badan ku sudah tidak tahan untuk menari diiringi alunan biolamu ". Tiba – tiba Henry tersandung dan hampir jatuh beruntung Donghae menahan tubuh Henry yang terasa sangat ringan.
" Lucu juga ya sekarang aku seperti orang sekarat dan menyedihkan bukan?Teman yang seperti aku hanya bisa menyusahkan saja bukan?".
"Tutup mulut mu! Kau kira aku ingin berteman denganmu karena kasihan padamu? Karena kita sudah berteman sebelum aku tahu kau sakit dan aku tidak menjengukmu lagi bukan karena aku sudah tidak peduli padamu aku hanya tidak mau kau merasa aku kasihan padamu!".
Akhirnya kedua sahabat itu pun hanya menatap satu sama lain dan tertawa.
Akhirnya Henry pun masuk sekolah.
" Donghae Ah " . " Mwo ? " .
" Bagaimana kalau kau ikut kompetisi dance dari SM Entertainment ? " .
" Eunhyuk, sudah kubilang berapa kali kalau aku tidak mau menari lagi " . Jawab Donghae dengan ketus.Tidak jauh dari tempat mereka berdua bicara Henry tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.
Atap sekolah.
"Donghae Ah " .
" Mwo ? ".
" Kenapa kau tidak ikut kompetisi dance itu ? " .
" Aku malas dan aku tidak tertarik sama sekali tentang kompetisi itu " .
" Bukankah sayang sekali kalau bakatmuhanya kau pendam ".
" Kya, Henry Ah. Sudah kubilang aku sama sekali tidak tertarik dan jangan kau pakai tatapan memelasmu pada ku" .
" Tapi kenapa kau begitu egois menyimpan bakat mu sendiri padahal aku tahu kau sangat suka menari "
" Henry, kau tidak tahu apa – apa jadi jangan pernah kau berpikir kau tahu segalanya tentang aku ! " .Nafas Henry tersengal karena emosi namun belum sampai ia melanjutkan kata – katanya Henry pun ambruk dan jatuh pingsan. Donghae pun panik dan dengan segera membawa Henry ke Rumah Sakit terdekat.
Rumah sakit.
Donghae POV
Harusnya aku tidak terpancing emosi dan membuat Henry jatuh pingsan, kenapa aku masih saja seperti dulu seperti aku 3 th yang lalu.
End Donghae POV
Flashback
Tiga tahun yang lalu.
" Kya, Donghae apa kau bodoh kau sama sekali tidak mengerti apa yang namanya menari dengan hati! Kalau kau tetap seperti ini tarian mu tidak akan berkembang!" .
" Jung Soo Hyung apa bedanya menari dengan hati atau tidak aku rasa tarianku bagus dan banyak orang yang mengakui itu kalau kau sudah tidak mau mengajariku lebih baik aku mengundurkan diri dari sini ! " . Dengan kesal Donghae berjalan meninggalkan Jung Soo sendiri.
" Donghae ". Eunhyuk memanggil Donghae tapi Donghae terus berjalan tanpa memperdulikan Eunhyuk sama sekali namun akhirnya ia berhenti.
"Argh....! " Teriakan Donghae benar – benar keras sampai –sampai mengagetkan Eunhyuk di belakangnya.
" Donghae kau kenapa apa kau bertengkar lagi dengan Jung Soo Hyung? Sudahlah jangan kau anggap omongannya, kami semua juga tahu kalau ia selalu menekanmu. Sudah jangan kau perdulikan " .
" Hyuk bisa kau tinggalkan aku "Pinta Donghae.
" Tapi.." .
" Biarkan aku sendiri ". Donghae pun berlari meninggalkan Eunhyuk sendiri.
Beberapa hari kemudian Donghae tidak sengaja melihat Jung Soo Hyung menari dalam suatu acara. Aura yang terlihat ketika Jung Soo Hyung menari sangatlah luar biasa semua yang melihatnya menari memberikan sambutan padanya.
Rasa benci kepada Hyung sudah sangat dalam hingga ia begitu angkuh untuk mengakui kehebatan Jung Soo.
Keesokan harinya karena ia masih merasa kesal atas ucapan Jung Soo, Donghae berjalan tak tentu arah sampai akhirnya ia menabrak seorang tinggi besar dan dari tampangnya sepertinya bukan orang baik – baik.Dengan kasar ia memukul Donghae dengan satu pukulan Donghae pun terkapar, tiba –tiba sebuah tong sampah melayang ke arah orang yang memukul Donghae dan dalam kesempatan itu ia menolong Donghae dan bersama – sama melarikan diri dari orang jahat itu.Penglihatan Donghae tak jelas jadi ia belum menyadari siapa yang menolongnya.Karena sekuat tenaga mereka berlari menghindari orang jahat itu mereka pun tak menyadari sebuah mobil yang melintas. Dan mobil tersebut menghantam tubuh orang yang membantu Donghae hingga terhempas dan menghantam mobil dengan keras dan pada saat orang itu terkapar di jalan dengan jelas Donghae melihat bahwa yang menolongnya adalah JUNG SOO.
Dengan panik Donghae mengantarkan Jung Soo sampai ke ICU dan karena tidak diperbolehkan masuk maka Donghae hanya menunggu diluar saja.
Dengan cemas ia menunggu kabar dari Dokter tentang kondisi Jung Soo. Akhirnya dokter pun keluar dari ICU dan mengatakan bahwa Jung Soo tidak apa – apa dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Dengan langkah yang ragu Donghae berjalan kedalam ruangan Jung Soo, melihat Jung Soo yang terbujur di ranjang RS Donghae sangat merasa bersalah.
Tiba –tiba. " Donghae, kemarilah" pinta Jung Soo.
" Ne, Hyung " .
" Aku ingin kau berjanji untuk tidak mengatakan tentang kejadian ini pada siapapun ".
Donghae sama sekali tidak mengerti kenapa Jung Soo mengatakan seperti itu tapi tanpa bertanya ia pun hanya bisa mengiyakan permintaan Jung Soo.
" Aku tidak mau keluarga ku khawatir terutama ibu ku. Tolong bantu aku menelepon keluarga ku " .
" Hyung apa yang akan kau katakan pada mereka? " .
" Aku akan bilang kalau aku mendapatkan panggilan perform mendadak dan mengharuskan aku untuk menginap, sekarang tolong bantu aku menelepon ".Tanpa bantahan Donghae pun melakukan yang diperintahkan Jung Soo. Dan menjaganya sampai ia sembuh.
Beberapa hari kemudian.
" Apa kalian tahu kalau Jung Soo Hyung tidak datang pada Audisi kemarin?Kabar yang aku dengar ia melarikan diri karena takut gagal dan mempermalukan diri sendiri, sekarang mungkin jalan menuju dance professional akan sulit ia lalui karena masalah ini ". Tanpa memperdulikan kata –kata Eunhyuk Donghae pun berlari meninggalkan teman – teman nya menuju atap sekolah dan berteriak sekencang –kencangnya. Ia berjanji dengan dirinya sendiri untuk tidak menari lagi untuk selamanya karena ia merasa orang seperti dia tidak pantas untuk itu.
End Flashback
Rumah sakit.
Henry terbujur lemah diranjangnya dengan berbagai perlatan medis. Dilihatnya lagi sahabatnya itu lebih dekat.
" Donghae apa kau mau menciumku? " tiba –tiba Henry bicara dan sepertinya sedari tadi ia sudah sadar, membuat Donghae merasa malu dibuatnya
" Henry, kau kira kau itu sleeping beauty atau snow white apa? Kenapa kau pikir aku akan menciummu? ".Henry hanya tertawa kecil melihat Donghae yang malu.
"Mianhe Henry aku membuatmu seperti ini " .
" Bukan, semua ini bukan salahmu ini karena aku nya saja yang lemah dan tidak bisa melawan penyakitku ini " .
" Kenapa kau tidak melakukan operasi seperti yang dianjurkan Dokter padamu? " . Henry hanya terdiam menatap ke arah luar jendela.
" Aku mau dioperasi tapi kau harus melakukan sesuatu untukku dan kau harus berjanji padaku " .
"Katakan saja Henry pasti akan aku lakukan " .
Dengan penuh rasa penasaran akhirnya Henry membuka suara
" Kau harus mengikuti audisi dance SM Entertainment itu dan kau harus kembali ke dunia tari dengan sungguh – sungguh baru aku mau dioperasi " .Cukup lama Donghae mempertimbangkan kata – kata Henry dan akhirnya ia pun menyanggupi keinginan Henry.
Dan Henry mengulurkan sesuatu kepada Donghae yang ternyata adalah sebuah CD.
" Ini adalah rekaman permainan biola ku. Apa kau mau menggunakan permainan biola ku untukmengiringi tarianmu? " .
" Dengan senang hati " jawab Donghae.
Selama beberapa hari Donghae melakukan latihan dance dengan serius diiringi permainan biola yang sudah direkam Henry khusus untuk nya. Sedangkan Henry fokus dalam pengobatannya.
Disekolah.
" Kya, Donghae Ah bagaimana latihan mu apa lancar?Aku senang sekali mengetahui kalau kau akan mengikuti audisi itu. Walau aku tidak tahu penyebabnya dan yang pasti aku akan mendukungmu selalu " .
" Gomawo Eunhyuk. Aku tahu kau pasti akan mendukungku" .
Dan hari audisi yang dinanti pun tiba.
Dengan perasaan yang berkecamuk dalam hati Donghae sangat berharap ia bisa memberikan yang terbaik di audisi ini kalaupun ia tidak menang setidaknya penampilannya tidak mengecewakan Henry.
Tiba saatnya ia untuk maju ke pentas saat MC memanggil namanya.
LEE DONGHAE
Donghae pun maju ke atas pentas. Dari kejauhan ia melihat Henry yang datang khusus untuk melihat Donghae perform. Dan diantara penonton pun ia melihat Eunhyuk dan teman – teman sekelasnya, eomma dan noona nya pun ada di barisan penonton.
Donghaepun menampilkan penampilan terbaiknya saat itu.Saat tarian Donghae berakhir tidak sedikit penonton yang memberi sambutan padanya. Donghae pun membungkuk di depan juri dan penonton untuk memberi hormat.
" Saatnya kita kami akan mengumumkan siapa pemenang audisi hari ini dan yang maju sebagai pemenang adalah...."Detak jantung Donghae terasa sangat bergejolak tidak bisa dipungkiri Donghae pun berharap ia bisa memenangkan audisi tersebut.
" LEE DONGHAE " saat MC menyebut nama Donghae yang terjadi Donghae hanya terdiam tanpa kata sampai akhirnya finalis yang lain memberi selamat padanya baru Donghae sadar kalau ini bukan mimpi.
Dan yang membuat Donghae lebih terkejut adalah yang memberi tropi kepadanya adalah Jung Soo ternyata ia merupakan Mystery Guest yang juga menjadi juri dari audisi tersebut dan baru ia tahu kalau Jung Soo sekarang telah menjadi LEETEUK seorang koreografer professional.
Mereka pun berpelukan dengan erat seakan seperti saudara yang sudah lama menghilang.
Taman.
" Donghae,minggu depan aku akan ke Kanada untuk operasi" .
" Kanada? " .
" Iya, karena disana ada Sungmin Ahjussi sahabat Appa ku yang telah lama memantau penyakitku dan ia merupakan dokter yang handal " .
"Baiklah kalau begitu aku akan selalu berdo'a agar kau cepat sembuh ".
Dalam waktu satu minggu mereka selalu bersama dan membuat kenangan yang indah.
Sampai akhirnya tiba waktunya Henry ke Kanada untuk di operasi.
Kedua sahabat itu berpisah di bandara dan lambaian terakhir Henry terasa begitu lemah.
Kedua sahabat itu pun terpisah.
Tiga tahun berselang.
" Donghae " .
"Eomma ada apa? " jawab Donghae sembari mengelap album foto, disampulnya bertuliskan FRIEND TO ETERNITY.
" Hari ini peringatan 3th nya kah Donghae ?" .
" Ne eomma, hari ini tepat 3th. Aku bermaksud untuk merapikan foto – foto ini kembali. Rencananya hari ini aku dan orang tua nya akan mengunjunginya " .
" Eomma titip salam untuk mereka ya " . Donghae pun mengangguk.
Mereka bertiga berjalan bersama menyusuri jalan setapak yang berliku dan menanjak.Saat mereka tiba mereka langsung saling memandang seakan mereka berkata Ini Dia.
Di bersihkannya sebuah batu besar oleh Donghae disitu tertulis Henry Lau / Liu Xian Hua.
Sudah 3th Henry meninggal karena penyakit nya sudah tidak bisa tertolong lagi.
Hanya ada satu sesal di hati Donghae yaitu tidak bisa menemani Henry untuk terakhir kalinya.
Sebelum wafat Henry meminta kepada orangtua nya untuk dimakamkan di Korea.
Di rumah.
" Eomma, apa kita punya kamus bahasa inggris ? " tanya Donghae.
" Coba kau cari dirak buku yang ada di ruang kerja Appa mu ".
Sudah sangat lama donghae tidak masuk ke ruang kerja Almarhum Appa nya.
Ruang kerja.
Donghae POV
Dimana ya kamusnya? Seharusnya aku sering – sering memperhatikan ruang kerja Appa.
Sudah lama sekali aku tidak masuk kesini.
Ah, itu dia.
End Donghae POV
Donghae mengambil kamus itu dari rak buku tapi karena tidak hati – hati maka ia menjatuhkan beberapa buku.
Ia pun membereskan buku – buku tersebut dan mengembalikannya ke tempat semula.
Tapi ada yang menarik perhatian Donghae yaitu sebuah kertas yang didalamnya tertulis bahwa Appa nya sebelum meninggal sempat mendonorkan darahnya kepada seseorang dan penerimanya adalah HenryLau / Liu Xian Hua.
Betapa terkejutnya Donghae, seketika itu juga Donghae menangis.
Karena itulah kenapa ia dan Henry merasa ada ikatan yang menyatukan mereka yaitu Appa Donghae.
Gamsahamnida Appa... ucap Donghae.
The End
