Kamis, 24 Mei 2012

Neoreul Saranghae


*Percakapan dibawah ini menggunakan bahasa korea tapi ditranslate sama author :p

“Kyaaaaaaaaaaa…… Kesiangaaaannnnn….!!!!” Teriak Nurul  pagi itu seraya berlari menuruni anak tangga.
Buk… buk…bukkk…. Terdengar suara gemuruh langkah kaki nurul menuruni tangga.
Satu tempat yang ia tuju adalah kamar mandi.
“Aku telat ini… siapapun yang ada di kamar mandi aku perintahkan untuk keluar!” ujarnya ala mantili.

“Noonaaaa…. Tunggu sebentar aku belum selesai sampoan!” jawab seseorang dari dalam kamar mandi.
“Sehuuuunnnnn…. Udah barengan aja mandinya…Noona udah telat iniiii…!!!! “
*apakah author akan membiarkan Nurul mandi bareng dengan Sehun? Oh tidak bisaaa*  ala Sule.

“Biasanya noona juga gak mandi kan kenapa tiba-tiba mau mandi?” kata Lay dengan santai.
“Aisssshhhh…..” dengan kesal Nurul berlari kembali ke kamarnya.
Terdengar bunyi gaduh dari kamar Nurul, tak berapa lama ia pun turun dengan pakaian kerja lengkap.
Benar kata-kata Lay, Nurul pun berangkat pagi itu tanpa mandi.

“Nurul, sarapan mu tidak dimakan?”tanya ibu Sehun yang kebetulan tante dari Nurul.
Bagai video yang di pause, Nurul mendadak berhenti dan berbalik ke arah meja makan dan mengambil sebuah sandwich.
“Imo… Aku berangkatttt…” pamitnya.

# Nama lengkapnya adalah Nurul Musolina, 25tahun dan ia bekerja di sebuah Event Organizer.
 Ia adalah orang Indonesia yang bekerja di Korea. Di Korea ia tinggal bersama sepupu dari sepupu dari sepupu Ayahnya (intinya sodara jauh dah :p ) yaitu Ibu dari Sehun, sedangkan Lay adalah keponakan dari Ayah Sehun yang berdarah Cina. Ia sedang menjalani pertukaran pelajar.

Back to the Nurul’s story.

Dengan tergesa-gesa ia berusaha mencapai kantor walau telat. Taktiknya adalah menitipkan tas nya di resepsionis lalu ia pura-pura seakan-akan dia baru dari toilet karena kalau sampai manager Choi Seunghyun (TOP) tahu ia telat ia pasti kena hukuman. Dan Manager Choi adalah manager yang terkenal tegas dan tanpa ekspresi.
Ia berjalan dengan santai ke meja kerjanya seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
“Ehemmmm…..” seseorang berdehem di belakangnya.
Saat Nurul berusaha melihat asal suara itu ia sangat terkejut ternyata Manager Choi  sudah berdiri di belakangnya.
“Eh..Pak Manager….”ucapnya seraya tersenyum.
Tanpa bicara sang manager menyerahkan sebuah tas yang tidak lain adalah tas Nurul.
Menyadari taktik nya sudah terbongkar iapun lekas meminta maaf kepada Manager Choi.

“Maafkan saya Manager Choi, saya janji ini yang terakhir kalinya saya telat bulan ini(eh?)”
Tapi Manager Choi hanya diam.
Setelah menarik nafas panjang iapun berkata, “Bawa tasmu dan ikuti saya.”
“Maksudnya?”  ini tampang yang muncul tampang cengo gituh :p

Walau ia tidak tahu apa maksud Manager Choi tapi Nurul tetap mengikutinya dari belakang sampai mereka masuk ke dalam mobil pun tidak ada satu patah kata pun keluar dari mulut keduanya.
Karena penasaran akhirnya Nurul memberanikan diri untuk bertanya.
“Kita mau kemana manager? Apa jangan-jangan manager mau menghukumku di tempat lain?”
Manager Choi tidak menjawab tapi hanya menoleh kea rah Nurul dan kembali fokus menyetir.

“Aduh, mau diapain ini sama manager Choi? Apa aku mau ditenggelemin di sungai Han atau didorong dari Namsan tower atau gimana ini? Aduuuhhh…” Nurul berkata dalam hatinya.

Tak berapa lama mereka pun sampai di sebuah gedung.
“Ayo turun.” Ujar manager Choi.
“Ini bukannya lokasi event kita selanjutnya manager?”
“Tentu saja, memang kau pikir aku mau membawamu kemana?”
“Ah tidak… Saya pikir Manager Choi mau menghukum saya karena terlambat. Hehehe.”
“Siapa bilang aku tidak akan menghukummu. Tapi itu nanti.”
“Maksud manager?”
“Nanti akhir bulan saya hukum kamu dengan potong gaji.”
“Hahhhh?????” reaksi Nurul.
“Hehehe…. Saya bercanda.” Ujar Manager Choi  seraya tersenyum manis.
Reaksi Nurul saat itu sangat terpesona melihat senyuman yang sangat langka itu. Namun ia segera menyadarkan dirinya. Karena saat itu ia terlihat seperti orang yang hilang akal karena satu senyuman saja.
“Terima kasih Manager Choi!” ucapnya seraya membungkuk.
Senyuman Manager Choi membuatnya berdebar-debar. Sebenarnya sudah sejak lama ia menaruh hati kepada sang manager.

Keesokan harinya ia ada janji bertemu dengan seorang klien yang memakai jasa Event Organizer tempatnya bekerja. Orang itu adalah seorang pemain klarinet yang akan mengadakan sebuah showcase.

Pemain klarinet yah…. Jangan-jangan kayak squidward gitu lagi..Ihhh….”keluhnya dalam hati saat menunggu kliennya itu tiba di sebuah restoran.
Karena bosan iapun memesan terlebih dahulu.
Setelah 30menit berselang sang pemain klarinet itupun masih belum datang.
“Permisi nona…”seru seorang pria muda yang tampan walau ada sedikit bekas jerawat di kedua belah pipinya namun tidak menghilangkan ketampanannya :p
“I… i… yaa…”jawab Nurul terbata-bata karena terpesonanya dengan pria itu.

Wah jangan-jangan pria ini mau duduk semeja sama aku ni tapi tidak bisa! Aku sedang ada janji sama klien! Aku harus menolaknya baik-baik.” ujar Nurul dalam hati.

“Maaf tapi anda tidak bisa duduk disini karena saya sudah ada janji dengan seseorang.”
“Eh? Anda bukannya staff dari event organizer ?” tanya pria itu.
“A…Anda pemain klarinet itu? Cho Kyuhyun ssi?”
“Iya saya Cho Kyuhyun.” Jawabnya seraya menebar senyum termanis.
“Oh..Si…Silakan duduk….Maaf saya tidak tahu.”
Buyar semua bayangannya tentang pemain klarinet yang mirip squidward.

Namun Cho Kyuhyun tidak langsung duduk, ia melihat piring dan gelas yang sudah kosong.
“Kamu pasti lelah dan lapar ya saat menungguku?”
“Eh?” kemudian Nurul tersadar dengan piring dan gelas di hadapannya.
“Oh bukan…Ini bukan aku yang makan. Uhm… Mungkin ini piring dan gelas kosong bekas tamu sebelumnya dan pelayannya mungkin lupa membereskannya .” kata Nurul berkilah.

Selama meeting tersebut Nurul tak henti-hentinya terpesona dengan Cho Kyuhyun. Dan saat itu juga ia jatuh hati padanya dan selalu mencari-cari cara untuk bertemu dengannya.

Di kantor.

“Nurul, kamu mau kemana?”tanya teman kerjanya.
“Aku mau meeting dengan Cho Kyuhyun ssi.”
“Lagi?”
“Iya.”jawab Nurul singkat.
“Uhm, apa kamu tidak penasaran sama anak Presdir?”
“Memangnya ada apa dengan Anak Presdir?”
“Kudengar ia akan datang berkunjung, dan dengar-dengar orangnya tampan tapi agak playboy.”
Nurul tidak merespon tapi ia berdiri dari bangkunya dan mengambil tasnya lalu berkata “Maaf aku tidak punya waktu untuk seorang playboy! Huh!” dengan kesal ia meninggalkan temannya namun karena tidak hati-hati ia menabrak seseorang hingga orang tersebut jatuh. ( dahsyat ye tenaganya :p )

Mengetahui ia telah mencelakai orang lain iapun langsung menolong orang tersebut.
“Maafkan saya. Saya sama sekali tidak sengaja.”
“Oh tidak apa-apa nona…..”
“Nurul….” Jawab Nurul otomatis setelah melihat ketampanan pria di hadapannya itu.
“Nurul ssi….Apa kau juga baik-baik saja?” tanyanya dengan mengarahkan senyum yang mampu membuat hati Nurul ‘meleleh’.
Teman Nurul yang mengenali pria tersebut lalu membisikan sesuatu ke Nurul “Itu anak presdir, namanya Junhyung.”
“Benarkah?”tanya Nurul setengah tak percaya. Dijawab dengan anggukan oleh temannya.
Setelah berbincang-bincang dengan Junhyung, Nurul pun tersadar dengan janjinya kepada Cho Kyuhyun untuk bertemu. Iapun meminta izin untuk sejenak menelepon seseorang yaitu Cho Kyuhyun untuk membatalkan meeting hari ini.

Hari-hari kerja Nurul sangatlah menyenangkan akhir-akhir ini.
Ia bisa akrab dengan Manager Choi yang terkenal galak, meeting berdua dengan Cho Kyuhyun si pemain klarinet  yang tampan dan sesekali menemani anak presdir yang tampan yaitu Junhyung untuk sekedar mengobrol atau menemaninya makan siang saat ia berkunjung ke kantor.

Dahulu ia sangat menyukai hari libur namun sekarang ia berharap setiap hari ia bisa bekerja dan menemui ketiga pria tampan itu.

Di hari minggu.

Seperti biasa setelah menonton DVD dari malam sampai pagi, Nurul pun masih bergumul dengan selimut di tempat tidurnya.
“Noonaaaa…..banguuunnnn sudah siaaaannnggg!”teriak Sehun di depan pintu kamar Nurul.
“Sudahlah Sehunie jangan habiskan suara dan tenagamu untuk membangunkan Nurul noona lebih baik kita latihan dance . Hyung juga sudah datang.”ujar Lay.
“Baiklah….”jawab Sehun.

Terdengar suara musik dari lantai satu, tepatnya di ruang serba guna yang biasa dijadikan tempat latihan dance oleh Sehun dan Lay.
“Addduuuuhhh….Berisik sekali sih! Gak tau apa orang lagi tidur!” keluh Nurul.
Dengan kesal ia keluar dari kamarnya menghampiri asal suara berisik tersebut. Dengan emosi dibukanya pintu dengan lebar membuat seisi ruangan tersebut terkejut. Namun belum sempat ia mengatakan sesuatu, ia menyadari ada orang lain selain Sehun dan Lay. Dan pria itu walau lebih pendek dari kedua sepupunya tapi di matanya pria tersebut sangat tampan. Bahkan seperti tokoh pangeran yang ada di manhwa (komik korea).
Sontak saja Nurul yang menyadari kondisinya dengan rambut yang acak-acakan langsung berlari meninggalkan ruangan.

“Itu orang kok ganteng banget sih!” gumam Nurul di kamarnya.
“Aku gak boleh acak-acakan seperti ini! Uhm…Mungkin aku bisa menyuguhkan minuman buat mereka.” Gumam nya lagi.
Setelah selesai berganti pakaian (yak lagi-lagi gak mandi) Nurul pun ke dapur dan mengambil minuman serta memotong buah-buahan untuk disuguhkan.

Berbeda dari sebelumnya Nurul mengetuk terlebih dahulu sebelum masuk ke ruangan tersebut.
Lay membukanya, “Ada apa lagi noona???” tanya Lay dengan malas.
Namun Nurul tidak menghiraukannya. Ia menyingkirkan Lay lalu berjalan menuju Sehun dan pria tersebut yang sedang duduk istirahat di lantai.
“Kalian pasti haus dan lapar. Ini ada minuman dan buah. Silakan dinikmati.”ujar Nurul.
“Terima kasih kau baik sekali, namamu?”tanya pria itu.
“Aku Nurul, aku sepupu mereka berdua.”jawab Nurul seraya menunjuk kedua sepupunya yang tampak terkejut melihat perubahan ‘kilat’ Nurul menjadi lemah lembut.

“Namaku Lee Donghae…Senang berkenalan denganmu.”

Ya ampun Tuhan….Itu senyumnya maut…..”ujar Nurul dalam hati.
Dan benar saja ia lagi-lagi jatuh hati kepada pria dengan senyuman yang manis.

Mulai dari hari itu, tidak ada lagi Nurul yang bangun siang di hari minggu. Karena hanya di hari itu ia bisa menghabiskan waktu bersama Lee Donghae dengan olahraga pagi di taman atau melihat Donghae latihan dance bersama Sehun dan Lay.

Tidak ada lagi hari yang tidak bersemangat, setiap hari adalah hari yang menyenangkan bagi Nurul.
Satu bulan itu ia menjalin ‘persahabatan’ dengan keempat pria dengan senyuman manis tersebut.
Hingga suatu malam ia mendapat beberapa pesan singkat di telepon genggamnya dalam waktu bersamaan.

*Manager Choi

“Nurul….Aku ada di depan rumah mu. Aku ingin menyatakan bahwa aku menyukaimu
 Jika kamu merasakan hal yang sama keluarlah dan temui aku”

*Cho Kyuhyun

“Aku memang hanya pemain klarinet yang hanya tahu barisan not balok namun setelah
 Bertemu denganmu aku bisa tahu artinya mencintai
 Aku sekarang ada di depan rumahmu… Kalau kau mau menerima aku, keluarlah
 Aku tunggu….”

*Junhyung

“Mungkin sebelumnya kau pernah mendengar cerita dari orang-orang kalau aku playboy
 Mungkin itu benar, tapi setelah mengenalmu semua berubah
 Mungkin aku benar-benar jatuh cinta
 Mungkin jika kau merasakan nya juga…..Kau bisa keluar dan aku menunggumu di depan
  Rumahmu”

*Lee Donghae

“Pertemuan kita mungkin singkat dan kita hanya bertemu di hari minggu
 Sekarang aku berharap setiap hari itu hari minggu supaya aku bisa selalu bertemu denganmu
 Jika kau paham maksudku, temui aku di depan rumahmu sekarang”

Membaca semua pesan singkat itu membuat tubuh Nurul seakan tak bertulang, ia lemas seketika.
Melihat keadaan Nurul kedua sepupunya yang sedang berada di ruang tamupun khawatir dan menghampirinya.
“Noona kenapa? Kau sakit?” tanya Sehun yang cemas.
Tapi Lay yang penasaran melihat telepon genggam Nurul pun membaca pesan-pesan singkat tersebut.
“Wah wah noona hebat sekali, empat pria menyatakan cinta sekaligus. Ibarat pepatah cina Kau pasti di kehidupan sebelumnya pernah menyelamatkan sebuah Negara sampai-sampai mendapatkan keberuntungan seperti ini.” Decak kagum keluar dari Lay sedangkan Sehun yang tidak mengerti apa-apa hanya panik melihat noonanya tergolek lemas dengan mata yang nanar.
“Noona…Noona sadarlah…Noonaa…” panggil Sehun sambil menepuk-nepuk pipi Nurul.

========================================================================

“NURUL MUSOLINA SAMPE KAPAN MAU TIDUR TERUUUUSSSSS!!!!!” bentak seorang ibu sambil menepuk-nepuk pipi Nurul.
“Ehhmmm….Hoaaammm…”mata Nurul mulai terbuka perlahan-lahan.
“SEHUN…LAY….TABI….KYU….JUNHYUNG…..DONGHAE…..DIMANA DIMANA????” teriak Nurul panik ala Ayu Ting Ting.
“Noh disono cowok-cowok yang kamu sebutin!” ibu Nurul menunjuk ke arah poster-poster di dinding kamar Nurul.
Ia pun kembali tergolek lemas di atas tempat tidur nya menyadari itu semua hanya mimpi.
“Eh malah tidur lagi! Itu cowok kamu DUDE HERLINO udah jemput kamu!”
“Eh yang bener ma??????”tanya Nurul tidak percaya.
“NGAREP DOT COM KAMU!” ujar ibu Nurul seraya mencubit pipi Nurul.
“Aduuuuuhhhh sakiiiitttttt….” Keluh Nurul.
“BURUAN BERANGKAT KERJA UDAH SIANG!!!!”


THE END